Ini adalah posting lanjutan dari Signal Signal Generator DDS A9850 dan Frekuensi Meter. Dengan Saya tambahkan bagian untuk dapat merubah frekuensi secara serial melalui serial monitor pada Arduino sehingga frekuensi dapat diatur lebih fleksibel tanpa bolak balik upload program.
Berikut definisi variable yang perlu ditambahkan pada source code sebelumnya:
Berikut modifikasi souce code (pengganti) yang berada pada bagian void loop(). Sedangkan yang lain masih tetap sama dengan source code sebelumnya.
void loop() {
//lcd.clear();
//cek perintah serial while(Serial.available()) { buff_char = Serial.read(); buff_string.concat(buff_char); //menggabungkan variabel buff_char ke variable buff_string }
//merubah tipe data string ke float (tipe data float = double) char buf[buff_string.length()]; buff_string.toCharArray(buf,buff_string.length()+1); float buff_data=atof(buf); //buff_data akan nol pada loop berikutnya jika tidak ada perintah //(karena buff_string dikosongkan "" diakhir loop)
//cek jika ada permintaan perubahan frekuensi if (buff_data>0) sendFrequency(buff_data);
Berikut adalah source code untuk merubah tipe data String ke tipe data float (atau double). Ini sangat berguna saat komunikasi serial yang biasanya perintah dikirimkan melalui tipe data string
float buff_data; String buff_string = "123.22"; //merubah tipe data string ke float (tipe data float = double) char buf[buff_string.length()]; buff_string.toCharArray(buf,buff_string.length()+1); float buff_data=atof(buf);
double buff_data; String buff_string = "123.22"; //merubah tipe data string ke float (tipe data float = double) char buf[buff_string.length()]; buff_string.toCharArray(buf,buff_string.length()+1); double buff_data=atof(buf);
Berikut adalah source code untuk membaca string pada komunikasi serial. Hasil yang terbaca adalah semua string yang dikirim secara serial setelah ditekan enter.
String buff_string = ""; char buff_char; while(Serial.available()) { buff_char = Serial.read(); buff_string.concat(buff_char); //menggabungkan variabel buff_char ke variable buff_string }
Posting kali ini bertujuan untuk membangkitkan signal DDS menggunakan IC AD 9850. IC ini sudah tersedia dalam bentuk modul. Keluaran IC ini berupa gelombang sinus dan kotak. Karena IC ini bersifat programmable maka frekuensi akan disetting menggunakan Arduino Uno.
Kemudian dibuat pula program untuk mengecek frekuensi yang dikeluarkan oleh IC tersebut setelah diprogram sebelumnya. Aplikasi penghitung frekuensi ini juga dapat digunakan untuk menghitung frekuensi yang lain dengan cara menghubungkan sumber frekuensi ke pin T1 (timer1 sebagai counter.
Untuk menghitung frekuensi yang dikeluarkan oleh DDS AD9850 maka output signal kotak dihubungkan ke pin T1 dari Arduino Uno.
Hasil penghitungan frekuensi kemudian ditampilkan dalam LCD 16x2 dan dikirim ke PC secara serial.
///////////setting counter atau timer timer0; kilo=0; mega=0; freq_cek=0; freq_satuan="Hz";
cli();//stop interrupts
//set timer0 interrupt TCCR0A = 0;// set entire TCCR0A register to 0 TCCR0B = 0;// same for TCCR0B TCNT0 = 0;//initialize counter value to 0 // set compare match register for 2khz increments OCR0A = 249;// 250 (dimulai dari 0) - karena prescaler 64 (250KHz) maka diperlukan 1000 kali interrupt untuk 1 detik // turn on CTC mode TCCR0A |= (1 << WGM01); // Set CS01 and CS00 bits for 64 prescaler (250KHz) TCCR0B |= (1 << CS01) | (1 << CS00); // enable timer compare interrupt TIMSK0 |= (1 << OCIE0A);
//set timer1 interrupt sebagai counter sinyal frekuensi yang masuk TCCR1A = 0;// set entire TCCR1A register to 0 TCCR1B = 0;// same for TCCR1B TCNT1 = 0;//initialize counter value to 0 // set compare match register for 1hz increments OCR1A = 999;//seribu kali - mulai dari 0 // turn on CTC mode TCCR1B |= (1 << WGM12); // Set CS10 and CS11 bits for external clock T1 falling edge TCCR1B |= (1 << CS12) | (1 << CS11); // enable timer compare interrupt TIMSK1 |= (1 << OCIE1A);
sei();//allow interrupts //////////////setting counter atau timer
///////////////AD9850 pinMode(FQ_UD, OUTPUT); pinMode(W_CLK, OUTPUT); pinMode(DATA, OUTPUT); pinMode(RESET, OUTPUT); pulseHigh(RESET); pulseHigh(W_CLK); pulseHigh(FQ_UD); // this pulse enables serial mode on the AD9850 - Datasheet page 12. sendFrequency(1000000); //tes frekuensi 1MHz ///////////////AD9850
//////////////untuk handle interrupt counter dan timer ISR(TIMER0_COMPA_vect){//timer0 interrupt timer0++; if (timer0==1000) { //setiap 1 detik dicek jumlah pulsanya if (mega>0){ freq_cek=((float)mega+((float)kilo/1000) + ((float)TCNT1/1000000))*1; //dikali 1 supaya 1 detik freq_satuan = "MHz "; }else if (kilo>0){ freq_cek=((float)kilo + ((float)TCNT1/1000))*1; //dikali 1 supaya 1 detik freq_satuan = "KHz "; }else { freq_cek = ((float)TCNT1) * 1; freq_satuan = "Hz "; } timer0=0; kilo=0; mega=0; TCNT1=0; TCNT0=0; } }
ISR(TIMER1_COMPA_vect){//counter1 interrupt kilo++; if (kilo==1000){ mega++; kilo=0; } } //////////////untuk handle interrupt counter dan timer
/////////////////////AD9850 // frequency calc from datasheet page 8 = <sys clock> * <frequency tuning word>/2^32 void sendFrequency(double frequency) { int32_t freq = frequency * 4294967295/125000000; // note 125 MHz clock on 9850. for (int b=0; b<4; b++, freq>>=8) { tfr_byte(freq & 0xFF); } tfr_byte(0x000); // Final control byte, all 0 for 9850 chip pulseHigh(FQ_UD); // Done! Should see output } // transfers a byte, a bit at a time, LSB first to the 9850 via serial DATA line void tfr_byte(byte data) { for (int i=0; i<8; i++, data>>=1) { digitalWrite(DATA, data & 0x01); pulseHigh(W_CLK); //after each bit sent, CLK is pulsed high } } /////////////////////AD9850
Hasil:
DDS AD9850 dapat membangkitkan gelombang sinus dan kotak. Berikut pengambilan data menggunakan ADC pada frekuensi rendah (0,5 Hz; 1 Hz; 2Hz)
- Mungkin akan dijabarkan diposting terpisah :)
Hasil keluaran DDS AD9850 gelombang sinus dan kotak
Hasil keluaran DDS AD9850 sine 1 dan sine 2
Hasil pengukuran frekuensi oleh Arduino Uno menggunakan Counter dan Timer1:
Pengukuran Nilai Frekuensi keluaran DDS AD9850 (di tes pada 1 MHz)
Pengukuran Nilai Frekuensi keluaran DDS AD9850 (di tes pada 1 Hz)
Pengukuran Nilai Frekuensi keluaran DDS AD9850 (dites pada 2,25 MHz)
Beberapa referensi utama:
http://www.instructables.com/id/Arduino-Timer-Interrupts/?ALLSTEPS
http://www.ad7c.com/projects/ad9850-dds-vfo/
Berawal dari mencoba mempraktekkan teori cara kerja (scan) pembacaan keypad, sehingga Sy bisa share hasilnya disini. :)
Salah satu perangkat yang sering dibutuhkan pada aplikasi mikrokontroler adalah kemampuan berinteraksi dengan pengguna peralatan tersebut. Salah satu cara berinteraksi dengan pengguna adalah dengan menggunakan keypad. Di sini akan kita pelajari tentang pemrograman keypad 3x4 pada mikrokontroler AVR128 dengan menggunakan Code Vision.
Berikut adalah contoh gambar fisik keypad yang sering digunakan:
Keypad tersebut memiliki konfigurasi internal berupa skema berbentuk matrix baris (ROW) dan kolom (COL) sebagai berikut:
Pada mikrokontroler setiap COLOM keypad akan dihubungkan dengan pin "output" mikrokontroler. Sedangkan pada setiap ROW keypad akan dihubungkan dengan pin "input" mikrokontroler.
Salah satu cara untuk membaca data dari matrix keypad adalah dengan teknik scanning,
dimana baris atau kolom selalu discan untuk mendeteksi tombol yang
ditekan. Caranya yaitu dengan memberikan status ‘0’ (low) pada salah satu pin COL (dan yg lain kondisi HIGH)
secara bergantian, lalu pin ROW dideteksi apakah ada salah satunya yang
berkondisi ‘0’ (low). Berikut ilustrasi urutan scaning dan pembacaan keypad:
Apabila Kolom 1 diberi logika ‘0’, kolom kedua
dan kolom ketiga diberi logika ‘1’ maka program akan mengecek tombol 1, 4, 7,
dan *, sehingga apabila salah satu baris berlogika '0' maka ada tombol yang ditekan.
Apabila Kolom 2 diberi logika ‘0’, kolom pertama
dan kolom ketiga diberi logika ‘1’ maka program akan mengecek tombol 2, 5, 8,
dan 0, sehingga apabila salah satu baris berlogika '0' maka ada tombol yang
ditekan.
Apabila Kolom 3 diberi logika ‘0’, kolom pertama
dan kolom kedua diberi logika ‘1’ maka program akan mengecek tombol 3, 6, 9,
dan #, sehingga apabila salah satu baris berlogika '0' maka ada tombol yang
ditekan.
Cara ini dilakukan secara terus menerus sehingga setiap kali keypad ditekan maka akan langsung terdeteksi posisi tombol yang ditekan.
Kali ini Sy akan mencontohkan pemrograman keypad dan menampilkannya pada LCD 16x2 sehingga mudah mengecek tombol yang ditekan. LCD Sy hubungkan dengan PORTC sedangkan Keypad Sy hubungkan dengan PORTE, dengan konfigurasi keypad sebagai Berikut
Pada program kali ini Sy membuat procedure bernama keypad(), yang kemudian prosedur keypad() tersebut akan dieksekusi oleh Timer0 secara terus menerus dan akan mengupdate posisi tombol yg ditekan (bila ada). Penggunaan Timer ini cukup penting karena Timer bisa bekerja secara paralel dengan program utama pada mikrokontroler itu sendiri. (Tolong dicross cek apabila salah).
Berikut adalah coding untuk konfigurasinya:
#include <alcd.h> #include <stdio.h>
unsigned char text[16],nilai_keypad; /*kalo ada yg tdk sesuai pada saat awal sebelum ada tombol yg ditekan maka perlu inisialisasi nilai_keypad=13 (angka diluar range angka yang benar)*/
ETIMSK=0x00; // Alphanumeric LCD initialization // Connections are specified in the // Project|Configure|C Compiler|Libraries|Alphanumeric LCD menu: // RS - PORTC Bit 0 // RD - PORTC Bit 2 // EN - PORTC Bit 1 // D4 - PORTC Bit 4 // D5 - PORTC Bit 5 // D6 - PORTC Bit 6 // D7 - PORTC Bit 7 // Characters/line: 16 lcd_init(16);
// Global enable interrupts #asm("sei")
Program Procedure keypad()
unsigned char keypad(){ unsigned char x,i,j; bit y; x=0b01000000; for (i=0;i<3;i++) { PORTE =~((x>>i) & 0x70); for (j=0;j<4;j++) { y=(PINE >> j) & 0x1; if(y==0) return((i+1)+(3*j));
//rumus ini untuk menentukan posisi sesuai baris dan kolom } } }
Scaning keypad() pada Timer0 supaya dilakukan scan terus menerus
// Timer 0 output compare interrupt service routine interrupt [TIM0_COMP] void timer0_comp_isr(void) { // Place your code here nilai_keypad=keypad(); }
Program utama sekaligus mengecek apakah benar nilai_keypad selalu discan oleh Timer0
while (1) { // Place your code here lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("* Program Utama "); lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("**--Cek--** "); //mengecek apakah nilai_keypad selalu update lcd_gotoxy(0,1); if(nilai_keypad<10){ sprintf(text,"%u",nilai_keypad); lcd_puts(text);} else if(nilai_keypad==10) lcd_putsf("*"); else if(nilai_keypad==11) lcd_putsf("0"); else if(nilai_keypad==12) lcd_putsf("#"); }
Alhamdulillah akhirnya berhasil jg menerapkan teori keypad ini.. hehe simple tapi harus teliti memang..
Catatan: Procedure keypad() bisa dieksekusi langsung di program utama tanpa menggunakan Timer. Sy hanya mengetes kinerja Timer saja..
Panel bagian dalam elevator memiliki
tombol untuk menuju ke lantai yang akan dituju dan tombol buka pintu untuk
menahan pintu tetap terbuka bila diperlukan pada saat elevator dalam keadaan
berhenti. Gambar 1. berikut ilustrasi panel bagian dalam elevator:
Gambar 1. Ilustrasi Panel Bagian Dalam
Elevator Lima Lantai
2. Panel Bagian Luar Elevator pada
Setiap Lantai Gedung
Panel bagian luar elevator pada setiap
lantai gedung memilik tombol untuk request masuk ke elevator, sehingga
penumpang bisa memanggil (request) elevator dan masuk elevator. Ilustrasi panel
bagian luar pada setiap lantai dapat dilihat pada Gambar 2. berikut:
Gambar 2. Ilustrasi Panel Bagian Luar
Elevator pada Setiap Lantai Gedung
3. Indikator
Posisi Elevator
Elevator juga dilengkapi indikator
posisi elevator (bisa berupa seven segment atau perangkat display lain),
sehingga posisi elevator bisa diketahui ada pada lantai berapa dan apakah
sedang naik atau turun. Gambar 3. berikut mengilustrasikan indikator posisi
elevator:
Gambar 3. Ilustrasi Indikator Posisi Elevator
STATE DIAGRAM ELEVATOR (ILUSTRASI)
Pada Gambar 4. berikut
mengilustrasikan state diagram cara kerja dari elevator lima lantai. Elevator
ini bergerak berdasarkan perintah atau request baik dari dalam elevator maupun
dari luar elevator (pada setiap lantai). Kemudian elevator akan membandingkan
posisi elevator (saat ini) dengan lantai yang akan dituju sesuai request,
sehingga elevator akan bisa menentukan arah geraknya (naik atau turun).
Gambar 4. Ilustrasi State Diagram
Elevator Lima Lantai
DESIGN TINA
Berikut
adalah penerapan design pada simulator TINA:
Gambar 6. Simulasi Design Elevator
Menggunakan Software TINA
VIDEO SIMULASI
SOURCE CODE
Source code dicompile dengan program Quartus. Berikut
source code VHDL dari state diagram elevator lima lantai:
--Bismillah --Coba Elevator --Originally Designed by: Muhammad Nurul Puji (muhammadpuji.its@gmail.com)
--Student of University of Indonesia (UI) library ieee; use ieee.std_logic_1164.all;
entity cobaelevator is port (clk : in std_logic; --untuk maintenance (tombol stop) manual_bukapintu : in std_logic; --dari dalam (atau luar (diseri dgn luar atau diseri dengan sensor)) elevator (hanya pada saat berhenti) in1, in2, in3, in4, in5 : in std_logic; --dari dalam elevator (untuk tujuan mau kelantai berapa?)
in1naik, in2naik, in3naik, in4naik, in5naik : in std_logic; --dari masing-masing lantai (diluar elevator) in1turun, in2turun, in3turun, in4turun, in5turun : in std_logic; --dari masing-masing lantai (diluar elevator)
a1, a2, a3, a4, a5, a6, a7: out std_logic; --untuk menunjukkan posisi elevator melalui seven segmen motornaik, motorturun, tutuppintu: out std_logic; --untuk mekanik motor dan pintu bukapintu: out std_logic); --harusnya pake buffer tapi di Tina tdk bisa (jadi untuk simulasi tetap pake out). Buffer digunakan sbg buffer supaya bisa di read and write (untuk cek apa masih terbuka) end cobaelevator;
architecture behavior of cobaelevator is constant timetutuppintu: integer := 3; --untuk tutup pintu otomatis constant timepintuselesaimenutup: integer :=2; --waktu pintu untuk selesai menutup constant time_nx_state: integer := 4; --waktu yg dibutuhkan untuk naik satu lantai
signal permintaan : std_logic_vector (0 to 4) :="00000"; signal arahelevator : integer range 0 to 2 :=0; signal signalmotornaik : std_logic :='0'; signal signalmotorturun : std_logic :='0'; signal signalnaikturunpenumpang : std_logic:='0'; signal signalstatus : std_logic:='1';
type status is (lantai1, lantai2, lantai3, lantai4, lantai5); --penentuan signal dari masing-masing posisi lantai signal pr_state, nx_state: status;
begin
utama: process (clk, manual_bukapintu, in1, in2, in3, in4, in5, in1naik, in2naik, in3naik, in4naik, in5naik, in1turun, in2turun, in3turun, in4turun, in5turun) variable digit1 : std_logic_vector (6 downto 0); ----------untuk Seven Segment------ variable count: integer range 0 to (time_nx_state + timetutuppintu + timepintuselesaimenutup); variable bufferbukapintu: std_logic; --harusnya menggunakan buffer untuk bukapintu, tapi di Tina tdk bisa. Jadi menggunakan variable ini
------------Variable ini untuk Arah Elevator--------------------- variable posisi : integer range 0 to 4; variable tempnaik, tempturun : integer range -4 to 4 :=0; --karena ada kemungkinan bernilai negatif (tetapi yg dipake cuma positif) variable temp : integer range 1 to 2 :=1; ------------End Variable Arah Elevator---------------------------
begin if (clk'event and clk='1') then ------------------Cek Permintaan---------------- permintaan(0)<= permintaan(0) or in1 or in1naik or in1turun; permintaan(1)<= permintaan(1) or in2 or in2naik or in2turun; permintaan(2)<= permintaan(2) or in3 or in3naik or in3turun; permintaan(3)<= permintaan(3) or in4 or in4naik or in4turun; permintaan(4)<= permintaan(4) or in5 or in5naik or in5turun;
------------Begin Arah Elevator----------------------- case pr_state is when lantai1 => posisi :=0; when lantai2 => posisi :=1; when lantai3 => posisi :=2; when lantai4 => posisi :=3; when lantai5 => posisi :=4; end case;
for i in 1 to 4 loop -- i harus dalam range konstanta if permintaan(i)= '1' then tempnaik:=i-posisi; else null; end if; end loop; for i in 3 downto 0 loop -- i harus dalam range konstanta if permintaan(i)= '1' then tempturun:=posisi-i; else null; end if; end loop;
if tempnaik=0 and tempturun=0 then --saat posisi lantai sama dengan permintaan arahelevator<=0; elsif temp=1 then arahelevator <= 1; --naik if tempnaik < 1 then temp :=2 ; else null; end if; elsif temp= 2 then --turun arahelevator <= 2; if tempturun <1 then temp:=1; else null; end if; else null; end if; --------------End Arah Elevator------------------------------
-----------------Bagian Utama------------------------------ count:=count + 1; if (manual_bukapintu='1' and signalmotornaik = '0' and signalmotorturun = '0') then --untuk menahan pintu tetap terbuka saat elevator berhenti bukapintu<='1'; bufferbukapintu:='1'; tutuppintu <= '0'; count:=0; elsif (signalnaikturunpenumpang='1') then if (count < timetutuppintu) then motornaik<=signalmotornaik; motorturun<=signalmotorturun; bukapintu <= '1'; bufferbukapintu:='1'; tutuppintu <= '0'; elsif (count < (timetutuppintu + timepintuselesaimenutup) ) then bukapintu<='0'; bufferbukapintu:='0'; tutuppintu<='1'; else tutuppintu <='0'; pr_state<=nx_state; if signalstatus='1' then signalstatus<='0'; else signalstatus<='1'; end if; count:=0; end if; else --jika tidak ada naik turun penumpang maka lift tdk berhenti if (count < timepintuselesaimenutup) then --untuk mengatasi kondisi setelah manual_bukapintu. karena akan lari ke sini, sehingga harus ditutup pintunya if (bufferbukapintu = '1') then bukapintu <= '0'; bufferbukapintu:='0'; tutuppintu <= '1'; else count:=timepintuselesaimenutup; end if; elsif (count < timepintuselesaimenutup + time_nx_state) then tutuppintu <= '0'; motornaik<=signalmotornaik; motorturun<=signalmotorturun; else pr_state<=nx_state; if signalstatus='1' then signalstatus<='0'; else signalstatus<='1'; end if; count:=0; end if; end if;
-------------Begin Display Seven Segment-------------- case pr_state is when lantai1 => digit1 := "1111001"; if permintaan(0)='1' then ----------bila lantai sdh sama dengan yang diminta maka permintaan pada lantai tsb di nol kan permintaan(0)<='0'; else null; end if; when lantai2 => digit1 := "0100100"; if permintaan(1)='1' then permintaan(1)<='0'; else null; end if; when lantai3 => digit1 := "0110000"; if permintaan(2)='1' then permintaan(2)<='0'; else null; end if; when lantai4 => digit1 := "0011001"; if permintaan(3)='1' then permintaan(3)<='0'; else null; end if; when lantai5 => digit1 := "0010010"; if permintaan(4)='1' then permintaan(4)<='0'; else null; end if; when others => null; end case; a1<=digit1(0); a2<=digit1(1); a3<=digit1(2); a4<=digit1(3); a5<=digit1(4); a6<=digit1(5); a7<=digit1(6); -------------------End Display Seven Segment------------------ end if; end process utama;
step: process (pr_state, signalstatus) begin --------------Begin Penentuan Perubahan State---------------- case pr_state is when lantai1 => if (permintaan(0)='1') then --berhenti dan buka pintu hanya apabila ada permintaan pada lantai tsb nx_state <= pr_state; signalmotornaik <= '0'; signalmotorturun <= '0'; signalnaikturunpenumpang<='1'; else signalnaikturunpenumpang<='0'; if arahelevator=1 then --1 berarti naik nx_state<=lantai2; signalmotornaik <= '1'; signalmotorturun <= '0'; else nx_state<=pr_state; --lantai 1 hanya bisa naik atau diam signalmotornaik <= '0'; signalmotorturun <= '0'; end if; end if; when lantai2 => if (permintaan(1)='1') then nx_state <= pr_state; signalmotornaik <= '0'; signalmotorturun <= '0'; signalnaikturunpenumpang<='1'; else signalnaikturunpenumpang<='0'; if arahelevator=1 then --1 berarti naik nx_state<=lantai3; signalmotornaik <= '1'; signalmotorturun <= '0'; elsif arahelevator=2 then --2 berarti turun nx_state<=lantai1; signalmotornaik <= '0'; signalmotorturun <= '1'; else nx_state<=pr_state; signalmotornaik <= '0'; signalmotorturun <= '0'; end if; end if; when lantai3 => if (permintaan(2)='1') then --berhenti dan buka pintu hanya apabila ada permintaan pada lantai tsb nx_state <= pr_state; signalmotornaik <= '0'; signalmotorturun <= '0'; signalnaikturunpenumpang<='1'; else signalnaikturunpenumpang<='0'; if arahelevator=1 then --1 berarti naik nx_state<=lantai4; signalmotornaik <= '1'; signalmotorturun <= '0'; elsif arahelevator=2 then --2 berarti turun nx_state<=lantai2; signalmotornaik <= '0'; signalmotorturun <= '1'; else nx_state<=pr_state; signalmotornaik <= '0'; signalmotorturun <= '0'; end if; end if; when lantai4 => if (permintaan(3)='1') then --berhenti dan buka pintu hanya apabila ada permintaan pada lantai tsb nx_state <= pr_state; signalmotornaik <= '0'; signalmotorturun <= '0'; signalnaikturunpenumpang<='1'; else signalnaikturunpenumpang<='0'; if arahelevator=1 then --1 berarti naik nx_state<=lantai5; signalmotornaik <= '1'; signalmotorturun <= '0'; elsif arahelevator=2 then --2 berarti turun nx_state<=lantai3; signalmotornaik <= '0'; signalmotorturun <= '1'; else nx_state<=pr_state; signalmotornaik <= '0'; signalmotorturun <= '0'; end if; end if; when lantai5 => if (permintaan(4)='1') then --berhenti dan buka pintu hanya apabila ada permintaan pada lantai tsb nx_state <= pr_state; signalmotornaik <= '0'; signalmotorturun <= '0'; signalnaikturunpenumpang<='1'; else signalnaikturunpenumpang<='0'; if arahelevator=2 then --2 berarti turun nx_state<=lantai4; signalmotornaik <= '0'; signalmotorturun <= '1'; else nx_state<=pr_state; signalmotornaik <= '0'; signalmotorturun <= '0'; end if; end if; end case; --------------------------End Penentuan Perubahan State----------------------- end process step;